Saturday 18 March 2017

Download Dream League Soccer 2017

Dream League Soccer 2017 RizaldyWO- Dream League Soccer 2017 adalah sebuah game freemium (gratis) yang berkategori olahraga yang di kembangkan oleh developer First Touch, Dalam permainan ini sedikit berbeda dengan game sepakbola lainnya seperti PES Mobile 2017 ataupun FIFA MOBILE tepatnya disini kamu akan menjadi seorang pelatih yang siap untuk membangun strategy dan mengatur pemain pada tim yang telah kamu buat, selain itu kamu juga bisa membeli pemain bintang dan juga membuat stadion kebanggaan kamu sendiri.
Selama permainan kamu harus mengelola semua aspek pada tim yang kamu buat seperti meningkatkan fasilitas stadion, membuat taktik untuk tim, menyewa pemain, dan meninjau statistik tim. Semua ini akan berpengaruh saat kamu membawa tim kebanggaan kamu bermain di lapangan hijau.

Fitur terbaru DLS 17: 
  • NEW UI & improved in-game visuals 
  • NEW Create Logo feature 
  • Fully customisable third kits added for all teamsImproved gameplay & over 200 new animations added 
  • Updated Team Data – Portuguese teams & players added 
  • Fantastic New Soundtrack featuring Sunset Sons, King Nun, Holy Oysters, Maholo & Tobtok!Bug Fixes
Screenshoot:








DOWNLOAD DREAM LEAGUE SOCCER 2017:

Google Drive(270 MB)


Continue reading...

Tuesday 28 February 2017

BAB 8: PPKN KELAS X

ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

A. ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL

a. Indonesia memiliki penduduk yang berjumlah dan berpotensi cukup besar, yaitu dari segi jumlah, Indonesia menempati urutan ke-4 setelah RRC, India, dan Amerika.
b. Indonesia memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan sosial budaya
( adat istiadat, agama, bahasa, kesenian, dsb.).
c. Bangsa Indonesia memiliki konsep wawasan nusantara. Yaitu pandangan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hukum.
d. Indonesia memiliki semangat sumpah pemuda yang selali mersuki jiwa dan kalbu Bangsa Indonesia.
e. Indonesia memiliki tatakrama dan keramahtamahan.
f. Indonesia memiliki letak wilayah strategis.
g. Indonesia memiliki keindahan alam yang tidak diragukan di dunia.
h. Indonesia memiliki beragam flora dan fauna.
i. Indonesia sering melahirkan sejarah bagi bangsa-bangsa lain.
j. Indonesia memiliki tanah yang subur.

Posisi silang yg diberi Tuhan kepada negara ini tidak hanya meliputi aspek wilayah, melainkan juga aspek kehidupan sosial seperti berikut:
  1. Masyarakat Indonesia berada diantara daerah berpenduduk padat(utara) dan jarang penduduk(selatan).
  2. Ideologi Indonesia terletak di antara ideologi komunisme dan liberalisme.
  3. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi Rakyat dan liberal.
  4. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis dan kapitalis.
  5. Kebudayaan Kita berada di antara kebudayaan timur dan barat.
  6. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis dan individualis.
  7. Sistem pertahanan berada di antara sistem continental dan maritim.


Dengan demikian, posisi tersebut merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional indonesia.



Berikut merupakan sedikit kata kunci apa saja sih ancaman tersebut.

1. Ancaman Militer
  1. Agresi, berupa bombardemen, blokade pelabuhan, pantai, wilayah udara, atau seluruh wilayah negara.
  2. Pelanggaran Wilayah
  3. Pemberontakan bersenjata
  4. Sabotase
  5. Spionase
  6. Aksi teror bersenjata
  7. Ancaman keamanan laut dan udara
  8. Konflik Komunal
2. Ancaman Non-Militer
  1. Gaya hidup kebarat baratan
  2. Tidak mencintai budaya sendiri
  3. Enggan menggunakan produk dalam negeri
Dan banyak lagi, semua bisa dicari di google kok.

B. ANCAMAN DALAM BENTUK IPOLEKSOSBUDHANKAM

1. Ancaman Berdimensi Ideologi
     Gerakan kelompok radikal bisa menjadi salah satu ancaman ideologis. Motif yang melatarbelakangi yaitu berupa dalih agama, etnik, atau kepentingan rakyat.
2. Ancaman Berdimensi Politik
      Dibedakan menjadi 2, yaitu dari dalam negeri maupun luar negeri:
  1. Dari dalam negeri, pertumbuhan instrumen politik mencerminkan kadar pertumbuhan demokrasi suatu negara. Dalam sejarah Indonesia, pemerintahan negara sering mengalami pasang surut yang diakbiatkan oleh gejolah asmara(politik)  yang sulit dikendalikan(fokus gan).
  2. Dari luar negeri, Pelaksanaan penyelenggaraan HAM, demokratisasi, penenganan lingkungan hidup, serta penyelenggaraan pemerintahan yg bersih dan akuntabel selalu menjadi komoditas politik bagi masyarakat internasional untuk mengintervensi suatu negara.
3. Ancaman Berdimensi Ekonomi
Ancaman ini dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu internal dan eksternal
  1. Internal dapat berupa inflasi dan pengangguran yang tinggi, infrastruktur yang kurang memadai.
  2. Eksternal dapat berupa indikator kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan menghadapi era globalisasi, dan tingkat ketergantungan yang tingggi terhadap asing.
4. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya
Dibedakan menjadi Internal dan Eksternal
  1. Internal meliputi isu isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan.
  2. Eksternal meliputi Kemajuan Teknologi Informatika.
5. Ancaman Berdimensi Teknologi dan Informasi
Kejahatan yang sering muncul seperti Kejahatan siber, Kejahatan Perbankan, Selain itu indonesia juga masih bergantung pada negara lain kalau soal teknologi.

6. Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum
         Secara alami hal seperti ini meliputi Gempa bumi, Meletusnya Gunung berapi, Tsunami.
           Secara tangan jahil meliputi tidak terkontrolnya penggunaan obat obatan dan bahan kimia yang membahayakan keselamatan masyarkat.
            Sedangkan secara kehidupan sehari hari, misalnya keselamatan transportasi, banyak supir yang belum paham betul tentang keselamatan penumpang.

7. Ancaman dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan

Masih adanya masalah teror, konflik, dan bentrokan.


Sekian dan Terimakasih...



Continue reading...

Thursday 2 February 2017

KASUS GAGAL INSTALLASI WINDOWS



RIZALDYWO-KASUS GAGAL INSTALLASI WINDOWS




Berikut ini adalah beberapa kasus gagal installasi windows dan cara mengatasinya:
silahkan save as saja imagenya untuk pengguna mobile





Demikian dari sedikit refrensi dari mimin, semoga membantu...
Continue reading...

Friday 27 January 2017

Tutorial Membuat Website dari nol(Tugas Pak Kholiq part 1)

Saya menulis artikel ini bermaksud untuk membantu kalian yg masih kebingungan, Hosting? Localhost? Domain? bagaimana membuat website dengan offline?
NB: saya tidak ingin kalian menganggap saya guru kalian, saya tetap teman kalian, tidak ada mastah,master,newbie,awam,dsb. semuanya belajar disini. sekali lagi, saya tidak bermaksud promosi blog, buat apa promosi. blog saya ini sekarang sifatnya sharing tutorial dan sekarang ini saya khususkan untuk TKJ 1-5.



Hosting menurut saya adalah suatu penyimpanan online sebuah situs web dan mengaksesnyapun online,
Sedangkan Localhost ialah penyimpanan situs web secara offline di harddisk dan dapat diakses secara offline.
udah gitu aja setau saya.
Domain? adalah sebuah alamat website misal www.rizaldywisnugroho.blogspot.com

Bagaimana Membuat Situs Web Offline/Localhost?
Berikut ini adalah tutorialnya:

1. Install XAMPP ( bagi yg belum cari di gugel yah :) )
2.  Download WordPress Link : https://wordpress.org/download/
3. Setelah itu, Extract-Here lalu copy file dalam folder wordpress di folder buatan mu sendiri misal         kita taruh di folder Aldy, lalu Aldy pindah ke installan xampp(C:/xampp/htdocs/(disini)
4. Buka XAMPP,lalu aktivekan Apache dan Mysql
Ikuti cara pemasangan Wodpress Offline/ localhost dibawah ya:
Ø Masuk ke Browser dan ketikkan localhost di address bar
Ø Setelah masuk dashbor pilih menu phpMyAdmin di pojok kanan atas
Ø Setelah masuk kedalam,create new database(lihat gambar)


Ø Setelah itu , klik tombol create
ØKetikkan Localhost/Aldy(atau folder yg anda buat)
Ø Lalu, Pilih Bahasa Kita, Bahasa Indonesia
Ø Stelah itu ada tulisan blablablablablabla……. Klik ‘Lets Go’
Ø Lalu, isikan formulir seperti gambar dibawah ini
KETERANGAN:
Username saya kok root? Ya,Karena itu default username
Password saya kok kosong? Password defaultnya juga kosong. Lalu ’Install Wordpresst’



Ø Login menggunakan username & Password seperti yg anda buat tadi yak..
dan .... Asyekkk Sudah clear, tinggal otak atik desain web



Untuk Tutorial Selanjutnya yaitu cara membuat Hosting dan cara impor website dari localhost ke hosting....
Saya pamit dulu, ada acara.. Wassalam......
Continue reading...

Tuesday 10 January 2017

Membuat Bootable Flasdisk Menggunakan Rufus

Hal yang perlu dipersiapkan:
1. Berdoa
2. Mentalitas
3. Flasdisk min 4 GB / 8 GB(rekomendasi)
4. File iso OS(windows,Mac,Linux)
5. Rufus

Setelah semua dipersiapkan, ikuti langkah langkah saya:
1. Download Rufus jika belum punya ( Google Drive )
2. Siapkan file iso Windows,Mac OS,Linux,dsb.
3. Setelah rufus terdownload, buka rufusnya.
4. Setelah terbuka seperti gambar dibawah:


5. Setelah itu sebelah chekbox "Create a bootable disk using" choose file isonya:
6. Selanjutnya, Open. Setelah itu atur seperti screenshoot dibawah:
7. Lalu Klik Start, tunggu sampai selesai...

Continue reading...

Monday 9 January 2017

Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia(IPS KELAS 7)

A. Letak Wilayah dan Pengaruhnya Bagi Alam Indonesia

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara kepulauan. Ribuan pulau membentang dari Sabang sampai Merauke dengan beragam keadaan alamnya yang sangat memesona sehingga banyak bangsa lain yang tertarik untuk datang dan menikmati keadaan alam Indonesia. Rasa cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia dapat tumbuh jika kita mengenali keadaan alam Indonesia dan aktivitas penduduknya. Dengan mempelajari keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia, maka kita dapat mensyukuri anugerah Tuhan atas keadaan alam Indonesia yang begitu luar biasa. Lalu bagaimanakah dengan letak wilayah Indonesia? Apakah letak wilayah Indonesia mempengaruhi keadaan alamnya?

1. Letak Astronomis
Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95O BT - 141O BT dan 6O LU - 11O LS. Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5O LU dan 23,5O LS.Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Perlu kita ketahui juga bahwa letak astronomis Indonesia relatif aman dari bencana alam angin siklon atau badai. Angin siklon terjadi di daerah lintang 10O > 20O LU/LS yang dapat menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa.

Di Indonesia sinar matahari selalu ada sepanjang tahun dan suhu udara tidak ekstrim (tidak jauh berbeda antarmusim) sehingga masih cukup nyaman untuk melakukan berbagai kegiatan di dalam dan di luar rumah. Lama siang dan malam juga hampir sama, yaitu 12 jam siang dan 12 jam malam. Ini berbeda dengan suhu di negara-negara yang terletak pada lintang sedang dengan empat musim, yaitu musim dingin, semi, panas, dan gugur. Pada musim dingin, udara sangat dingin sampai mencapai puluhan derajat di bawah nol celsius, sehingga diperlukan penghangat ruangan.

2. Letak Geografis
Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batasbatas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut.
  • Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina dan Laut Cina Selatan.
  • Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan Samudra Hindia.
  • Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
  • Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Kalau kita lihat, letak geografis Indonesia sangat strategis karena menjadi jalur lalu lintas perdagangan dunia antara negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan India. Kapal-kapal dagang yang mengangkut berbagai komoditas dari China, Jepang, dan negara-negara lainnya melewati Indonesia menuju negara-negara tujuan di Eropa. Indonesia juga dilewati jalur perdagangan dari Asia ke arah Australia dan Selandia Baru.

Dengan Letak geografis ini tentunya memberi pengaruh bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya. Karena menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia telah lama menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain. Interaksi sosial melalui perdagangan tersebut kemudian menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia, seperti Islam, Hindu, Buddha, Kristen, dan lain-lain. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam menjual berbagai komoditas atau hasil bumi seperti kayu cendana, pala, lada, cengkih, dan hasil perkebunan lainnya. Sementara negara-negara lain seperti India dan Cina menjual berbagai produk barang seperti kain dan tenunan halus, porselen, dan lain-lain ke Indonesia. Manfaat letak geografis Indonesia juga memberi dampak yang merugikan. Budaya dari negara lain yang tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia kemudian masuk dan memengaruhi kehidupan budaya bangsa Indonesia.

B. Keadaan Alam Indonesia


Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun berkembang di sejumah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit. Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi (kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya. Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.

1. Keadaan Iklim Indonesia
Iklim adalah keadaan ratarata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18 derajat Celcius, yaitu sekitar 27 derajat Celcius. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau.

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut.
  1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
  2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkanterjadinya hujan.
  3. Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan. Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua.

Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari samudra ke benua.

Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat.

Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia. Perhatikan Gambar 1.4 pada halaman sebelumnya untuk melihat pola pergerakan angin muson barat. Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau.

Gaya coriolis adalah gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah-olah dibelokkan ke arah kanan dari Belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi Selatan (BBS).
2. Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.  Secara umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Adapun gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas penduduknya adalah sebagai berikut.

a. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi, sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. 

Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut.
  1. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
  2. Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial.
  3. Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.
  4. Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah.

b. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu.

Di daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai. Daerah perbukitan umumnya berada di antara daerah dataran rendah pantai dengan pegunungan. Daerah ini umumnya terbentuk karena adanya gejala pelipatan akibat gaya tekanan, sehingga menimbulkan lipatan pada permukaan bumi. Daerah perbukitan juga bisa terjadi karena adanya gejala patahan. 

Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar. Teknik ini kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan oleh air.

Pemanfaatan Lahan Pertanian di Perbukitan/ Dataran tinggi menggunakan Terasering
 Aktivitas pertanian di daerah perbukitan, pada umumnya pertanian lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama dengan ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindahpindah seperti di Kalimantan.

Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi.

Seperti halnya dataran rendah, daerah perbukitan memiliki potensi bencana alam. Potensi bencana alam yang dapat terjadi di daerah perbukitan adalah longsor. Agar kita terhindar dari bencana longsor dan dampak yang ditimbulkan pada saat dan setelah terjadi longsor, cara-cara berikut diharapkan dapat membantu.
1. Hindarilah membangun rumah di wilayah yang rawan longsor seperti di daerah yang berlereng curam, dekat dengan tepi gunung, dekat dengan jalur aliran air atau drainase.
2. Kenalilah tanda-tanda akan terjadinya longsor di sekitar kita, yaitu seperti berikut.
  • Perubahan, pergeseran, atau retakan yang melebar secara perlahan-lahan pada tanah dan jalan di lingkungan sekitar.
  • Pintu dan jendela macet untuk pertama kalinya.
  • Retakan baru yang muncul pada lantai dan tembok.
  • Fasilitas-fasilitas rumah di bawah tanah, seperti pipa saluran air mengalami pecah atau retak.
  • Tonjolan tanah terlihat pada dasar dari suatu lereng.
  • Air dari pipa atau sumber air keluar dari tanah pada lokasi baru.
  • Pagar, pohon, dan dinding bergeser.
  • Suara gemuruh bertambah kuat.
  • Terdapat suara suara aneh atau tidak biasa seperti suara pohon yang patah atau suara batu yang saling bertumbukan.

c. Dataran Tinggi 
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah. Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. 

Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng. Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir. Karena bentuk muka buminya yang datar, dataran tinggi berpotensi menimbulkan genangan air. 

d. Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang dalam bentuk puncak-puncak dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.

Indonesia memiliki banyak gunung dan pegunungan. Sebagian gunung merupakan gunung berapi. Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga membawa manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi memberikan kesuburan bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian. Gunung berapi di Indonesia umumnya merupakan gunung berapi bertipe Strato, yaitu gunung berapi berbentuk kerucut yang tinggi dengan lereng yang curam.
Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus.

Ciri gunung berapi yang aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran material dari dalam gunung berapi. Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau.

Walaupun tidak semua gunung berapi merupakan gunung berapi yang aktif, namun kita perlu mengenal tanda-tanda akan meletusnya gunung berapi, seperti berikut:
  1. Suhu sekitar kawah naik.
  2. Sumber air banyak yang mengering.
  3. Sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik).
  4. Binatang yang ada di atas gunung banyak yang berpindah menuruni lereng karena terasa panas.
  5. Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung.
Tanda-tanda tersebut tidak selalu mudah dikenali oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, pemerintah memantau terus perkembangan gunung berapi dan memberikan informasi pada masyarakat saat gunung berapi mulai aktif. Agar terhindar dari bahaya letusan gunung berapi,
sebaiknya kamu melakukan hal-hal berikut ini.
1. Sebelum letusan
  • Sediakan kacamata dan masker untuk menghindari debu yang bisa masuk ke mata dan saluran pernapasan.
  • Upayakan untuk tidak tinggal dekat gunung berapi.
  • Jika kamu tinggal dekat gunung berapi, upayakan untuk selalu siaga untuk menyelamatkan diri.
2. Selama letusan
  • Ikuti perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
  • Hati-hati dengan aliran lumpur. Lihatlah ke arah hulu sungai kalau-kalau ada aliran lumpur. Jika ada aliran lumpur yang mendekat, jangan menyeberang jembatan.
  • Jauhi lembah sungai dan tempat yang rendah.
  • Gunakan masker dan kacamata untuk menghindari debu.
  • Dengarkan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau televisi tentang perkembangan letusan.
  • Gunakan celana panjang dan baju tangan panjang untuk menghidari kontak dengan debu.
  • Jauhi tempat di mana angin datang dari arah gunung berapi yang meletus.
  • Tetaplah dalam rumah kecuali ada perkembangan yang membahayakan.
  • Tutuplah pintu, jendela, dan lubang ventilasi untuk menghindari debu.
  • Hindari mengemudi pada saat hujan abu.
3. Setelah letusan
  • Bersihkan sisa-sisa debu yang masih mengendap di atas atap.
  • Jika telah dievakuasi ke tempat yang aman, jangan kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
  • Pantau terus perkembangan aktivitas gunung berapi melalui berbagai media.
  • Berikanlah pertolongan pada mereka yang terkena bencana.
3. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan, pada tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies. Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 burung, dan 121 kupu-kupu.

Keanekaragaman flora dan fauna Indonesia tentunya perlu kita syukuri dengan menjaga dan melestarikannya. Jika tidak, flora dan fauna tersebut akan terancam punah. Bangsa Indonesia tentu akan mengalami banyak kerugian karena flora dan fauna tersebut memiliki fungsi dan peran masing-masing di alam. Di samping itu, manfaat bagi manusia juga akan hilang jika flora dan fauna tersebut punah. Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. 

Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Mengapa demikian? Tumbuhan memerlukan air dan suhu yang sesuai. Makin banyak air tersedia makin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu makin banyak hewan yang dapat hidup di daerah tersebut.

Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah dan ahli ilmu alam, geografi,antropologi, dan biologi yang membagi flora dan fauna di Indonesia dua bagian besar. Bagian pertama, yang terletak di bagian barat, memiliki ciri flora dan fauna yang mirip dengan flora dan fauna Asia. Bagian timur memiliki ciri flora dan fauna yang mirip dengan Australia. Garis yang memisahkan dua bagian flora dan fauna di Indonesia tersebut dikenal dengan nama Garis Wallace membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia barat dan tengah, sedangkan garis Weber membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia tengah dengan timur.


C. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam.


1. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara 

Pada masa Praaksara, kehidupan masyarakat Indonesia dapat dibagi dalam 3 (tiga) masa, yaitu 

(1) masa berburu dan mengumpulkan makanan, 
(2) masa bercocok tanam, dan 
(3) masa perundagian. 

a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan 

Kehidupan sosial manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, dari mulai Pithecanthropus sampai dengan Homo sapiens dari Wajak sangat bergantung pada kondisi alam karena mereka masih minim dengan teknologi. Mereka tinggal di padang rumput dengan semak belukar yang biasanya berdekatan dengan sungai agar mudah memperoleh air untuk menunjang kehidupan. Selain itu, daerah tersebut juga merupakan tempat singgahnya hewan-hewan seperti kuda, monyet, kerbau, banteng, dan rusa, untuk mencari mangsa sehingga mereka mudah mencari hewan untuk diburu. Selain berburu, mereka juga mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan di alam seperti umbi-umbian, daun-daunan, dan buah-buahan. Mereka tinggal di dalam gua-gua yang letaknya tidak jauh dari sumber air, atau di dekat sungai yang terdapat sumber makanan dari air seperti ikan, siput, kerang, dan lain-lain. Kehidupan Sosial Masa Praaksara Pada masa masa berburu dan mengumpulkan makanan, ada dua hal yang penting dalam sistem kehidupan sosial masyarakat manusia Praaksara, yaitu 

(1) membuat peralatan dari batu yang masih kasar, tulang, dan kayu, seperti kapak perimbas, alat-alat serpih, dan kapak genggam. 
(2) manusia Praaksara membutuhan api untuk memasak dan penerangan pada malam hari. Mereka membuat api dibuat dengan cara menggosokkan dua keping batu yang mengandung unsur besi sehingga dapat menimbulkan percikan api dan membakar lumut atau rumput kering yang telah disiapkan. 

Masyarakat Indonesia pada masa Praaksara, tidak pernah menetap di suatu tempat, tetapi selalu berpindah-pindah (nomaden) mencari tempat tinggal yang banyak bahan makanan.Tempat yang mereka pilih di sekitar padang rumput yang sering dilalui binatang buruan, di dekat danau atau sungai, dan di tepi pantai. Dalam kehidupan sosial, masyarakat manusia Praaksara hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali dirinya untuk menghadapi lingkungan sekelilingnya. 

b. Masa Bercocok Tanam

 Saat manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang, saat itulah manusia mulai memasuki masa bercocok tanam. Masa bercocok tanam terjadi saat cara hidup berburu dan mengumpulkan bahan makanan telah ditinggalkan. Pada masa bercocok tanam, mereka mulai hidup menetap di suatu tempat. Manusia Praaksara yang hidup pada masa bercocok tanam adalah Homo sapiens, baik itu ras Mongoloid ataupun ras Austromelanesoid. Masa bercocok tanam sangat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat karena pada masa itu terdapat penemuan-penemuan baru seperti penguasaan sumber-sumber alam. Berbagai macam hewan dan tumbuhan mulai mereka pelihara. Mereka bercocok tanam dengan berladang. Mereka membuka lahan dengan cara menebang dan membakar hutan. Jenis tanaman yang ditanam diantaranya adalah ubi, pisang, dan sukun. Selain berladang, kegiatan berburu dan menangkap ikan juga terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan protein hewani. Kemudian, secara perlahan mereka mulai meninggalkan cara berladang untuk digantikan dengan cara bersawah. Jenis tanaman di sawah adalah padi dan umbi-umbian. Dalam perkembangannya, masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara masa ini sudah mampu membuat alat-alat dari batu yang sudah diasah secara lebih halus serta mulai dikenalnya pembuatan gerabah. Alat-alatnya berupa beliung persegi dan kapak lonjong, alat-alat pemukul dari kayu, dan mata panah. Pada masa ini, manusia mulai hidup menetap di suatu perkampungan yang terdiri atas tempat-tempat tinggal yang sederhana dan didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga. Mereka mendirikan rumah yang tinggi atau dikenal dengan rumah panggung untuk menghindari binatang buas. Mereka juga menjunjung tinggi rasa kebersamaan dan gotong royong. Semua aktivitas kehidupan, mereka kerjakan secara gotong royong. Setelah tinggal hidup menetap, timbul masalah dalam kehidupan sosial mereka berupa penimbunan sampah dan kotoran sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan dan wabah penyakit. Pengobatan saat itu dilakukan oleh para dukun. Pada masa bercocok tanam, bentuk perdagangan bersifat tukar menukar barang (barter). Barang-barang yang dipertukarkan waktu itu ialah hasil-hasil bercocok tanam, hasil kerajinan tangan (gerabah, beliung), garam, dan ikan yang dihasilkan oleh penduduk pantai. 

c. Masa Perundagian

 Masa Prasejarah di Indonesia diakhiri dengan Masa perundagian, kata perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu, Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara yang hidup pada masa perundagian adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid. Pada masa perundagian, manusia hidup di desa-desa, di daerah pegunungan, dataran rendah, dan di tepi pantai dalam tata kehidupan yang semakin teratur dan terpimpin. Kehidupan masyarakat pada masa perundagian ditandai dengan dikenalnya pengolahan logam. Alat-alat yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari banyak yang terbuat dari logam. Adanya alat-alat dari logam tidak serta merta menghilangkan penggunaan alat-alat dari batu. Masyarakat masa perundagian juga masih menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu. Penggunaan bahan logam tidak tersebar luas sebagaimana halnya penggunaan bahan batu. Kondisi ini disebabkan persediaan logam masih sangat terbatas. Dengan keterbatasan ini, hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki keahlian dan kepandaian untuk mengolah logam. Pada masa perundagian, perkampungan sudah lebih besar karena adanya hamparan lahan pertanian. Perkampungan yang terbentuk lebih teratur dari sebelumnya. Setiap kampung selalu memiliki pemimpin yang dipilih oleh masyarakat. Pada masa perundagian, sudah ada pembagian kerja yang jelas disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Masyarakat tersusun menjadi kelompok majemuk, seperti kelompok petani, pedagang, perajin, dan lain-lain. Masyarakat juga telah membentuk aturan adat istiadat yang dilakukan secara turun-temurun. Hubungan dengan daerah-daerah di sekitar Kepulauan Nusantara mulai terjalin. Peninggalan masa perundagian menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya. Berbagai bentuk benda seni, peralatan hidup, dan upacara menunjukkan kepada kita bahwa kehidupan masyarakat masa itu sudah memiliki kebudayaan yang tinggi. 

2. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Hindu dan Buddha 

Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat telah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Unsur-unsur kebudayaan asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli tidak dengan begitu saja menerima budaya-budaya baru tersebut. Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan India. Kebudayaan yang datang dari India kemudian mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan asli Indonesia. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan sejarah dalam berbagai bidang, antara lain seperti berikut. 

a. Bidang Keagamaan

 Sebelum budaya Hindu-Buddha datang, telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang di Indonesia. Kepercayaan itu bersifat animisme dan dinamisme. Animisme merupakan suatu kepercayaan terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme merupakan suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Dengan masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia secara perlahan memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh golongan elit di sekitar istana. 

b. Bidang Politik

 Masyarakat Indonesia dikenalkan oleh orang-orang India tentang sistem pemerintahan kerajaan. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian, pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan peraturan hukum kasta.Karena itu, lahirlah kerajaan-kerajaan di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya. Masa Hindu dan Buddha 

c. Bidang Sosial

 Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: 
(1) Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), 
(2) Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), 
(3) Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit). 
(4) Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). 
Namun, unsur budaya Indonesia lama masih tampak dominan dalam semua lapisan masyarakat. Sistem kasta yang berlaku di Indonesia berbeda dengan kasta yang ada di India, baik ciri-ciri maupun wujudnya. Hal ini tampak pada kehidupan masyarakat dan agama di Kerajaan Kutai. Berdasarkan silsilahnya, Raja Kundungga adalah orang Indonesia yang pertama tersentuh oleh pengaruh budaya India. Pada masa pemerintahannya, Kundungga masih mempertahankan budaya Indonesia karena pengaruh budaya India belum terlalu merasuk ke kerajaan. Penyerapan budaya baru mulai tampak pada saat Aswawarman, anak Kundungga, diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya. Adanya pengaruh Hindia mengakibatkan Kundungga tidak dianggap sebagai pendiri Kerajaan Kutai. 

d. Bidang Pendidikan

  Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. 

e. Bidang Sastra dan Bahasa

 Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seni sastra sangat berkembang terutama di zaman kejayaan Kerajaan Kediri. 

f. Bidang Arsitektur

 Salah satu arsitektur Zaman Megalitikum adalah Punden berundak. Arsitektur tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan, Candi Borobudur sebenarnya mengambil bentuk bangunan punden berundak agama Buddha Mahayana. Pada Candi Sukuh dan candi-candi di lereng Pegunungan Penanggungan, pengaruh unsur budaya India sudah tidak begitu kuat. Candi-candi tersebut hanyalah punden berundak. Begitu pula fungsi candi di Indonesia, candi bukan sekadar tempat untuk memuja dewa-dewa seperti di India, tetapi lebih sebagai tempat pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya. Candi dengan patung induknya yang berupa arca merupakan perwujudan raja yang telah meninggal. Hal ini mengingatkan kita pada bangunan punden berundak dengan menhirnya. Masa Islam di Indonesia 

3. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Islam

 Masuknya Agama Islam sangat berpengaruh pada masyarakat Indonesia. Kebudayaan Islam terus berkembang di Indonesia sampai sekarang. 
Pengaruh kebudayaan Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia antara lain pada bidang-bidang berikut. 

a. Bidang Politik

 Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang memiliki corak Hindu-Buddha. Akan tetapi, setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha pelan-pelan mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lain-lain. Pada sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti halnya para wali. Jika raja pada suatu kerajaan meninggal dunia, tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara Islam. 

b. Bidang Sosial

 Aturan kasta tidak diterapkan pada Kebudayaan Islam seperti kebudayaan Hindu. Pengaruh Islam yang berkembang sangat pesat membuat mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Hal ini menyebabkan aturan kasta mulai pudar di masyarakat Indonesia. Nama-nama Arab seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Ibrahim, Hasan, Hamzah, Musa, dan lainnya mulai digunakan. Kosakata bahasa Arab juga banyak diserap ke bahasa Indonesia, contohnya rahmat, berkah (barokah), rezeki (rizki), kitab, ibadah, sejarah (syajaratun), majelis (majlis), hikayat, mukadimah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Begitu pula dengan sistem penanggalan. Sebelum Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai pada tahun 78 M. Dalam kalender Saka ini, ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage, dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam). 

c. Bidang Pendidikan

 Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten Islam. Sebenarnya, pesantren telah berkembang sebelum Islam masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran dan proses pendidikan pesantren berubah menjadi pendidikan Islam. Pesantren merupakan sebuah asrama tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal menetap bersama untuk belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru yang disebut kiai. Asrama siswa berada di dalam kompleks pesantren, begitu juga Kiai tinggal di kompleks pesantren. 

d. Bidang Sastra dan Bahasa

   Persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sanskerta karena dalam Islam tak ada pengkastaan. Semua orang dari raja hingga rakyat jelata dapat dengan bebas mempelajari bahasa Arab. Pada mulanya, memang hanya kaum bangsawan yang pandai menulis dan membaca huruf dan bahasa Arab. Namun selanjutnya, rakyat kecil pun mampu membaca dan menulis huruf Arab. Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat pada batu nisan di daerah Leran Gresik, tempat tersebut diduga makam salah seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam. Dalam perkembangannya, pengaruh huruf dan bahasa Arab terlihat pada karya-karya sastra Islam. Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Ada perbedaan antara masjid-masjid yang dibangun pada awal masuknya Islam ke Indonesia dengan masjid yang ada di Timur Tengah. Masjid di Indonesia tidak mempunyai kubah di puncak bangunannya. Kubah digantikan dengan atap tumpang atau atap bersusun. Jumlah atap tumpang itu selalu ganjil, tiga tingkat atau lima tingkat serupa dengan arsitektur Hindu. Contohnya, Masjid Demak dan Masjid Banten Islam juga memperkenalkan seni kaligrafi. Kaligrafi adalah seni menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat. Kaligrafi ada yang berwujud gambar binatang atau manusia (hanya bentuk siluetnya). Ada pula yang berbentuk aksara arab yang diperindah. Teks-teks yang berasal dari Al-Quran merupakan tema yang paling sering dituangkan dalam seni kaligrafi ini. Media kaligrafi yang sering digunakan adalah nisan makam, mihrab, dinding masjid, kain tenunan, kayu, dan kertas sebagai pajangan.

D. Konektivitas Antar Ruang dan Waktu


Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan  atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan  tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi.

Setiap ruang dipermukaan bumi memiliki karateristik atau ciri khas tertentu. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan antar ruang dipermukaan bumi. Contoh dari keterkaitan antar ruang ter
sebut misalnya :
  1. Peristiwa  banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil air hujan yang terserap oleh  tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena  banjir yang airnya sebagian berasal dari wilayah Bogor.
  2. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut sehingga mereka pergi ke  kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya, penduduk  kota tidak menghasilkan bahan  pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk  desa. Akibatnya, ada aliran barang dari  kota ke  desa dan aliran bahan makanan dari desa ke  kota.
  3. Lapangan pekerjaan banyak tersedia di  kota, sedangkan di  desa hanya terbatas pada sektor pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala antar-ruang. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa pada  ruang lainnya. 

Selain terikat oleh  ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat oleh  waktu. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.

Semua peristiwa yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu. misalnya :
  1. George dilahirkan di Manado pada tanggal 25 Juni 2002.
  2. Pemilukada di Sumatra Selatan diselenggarakan 6 Juni 2013.


Jika diperhatikan 2 contoh diatas terdiri dari unsur yaitu tempat (ruang) dan tanggal (waktu). Demikian kita memahami tempat (ruang) dan waktu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.

Konsep Interaksi Sosial dan Kelangkaan

Dalam kehidupannya manusia dituntut untuk bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, karena secara kodratnya manusia dilahirkan sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dari sinilah kemudian manusia menjalin hubungan dengan manusia lainnya dalam suatu konteks interaksi sosial. Interaksi sosial ini akan terjalin antara individu dengan individu, individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial ini juga dapat membawa dampak yang positif (misalnya kerja sama) ataupun dampak yang negative (misalnya persaingan dan pertentangan). Lebih dari sekedar Interaksi sosial, manusia juga membutuhkan orang lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam konteks pemenuhan kebutuhan, manusia disebut sebagai mahluk ekonomi (homo economicus) yang selalu membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal memenuhi kebutuhannya manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan barang yang dijadikan sebagai alat pemuas kebutuhannya itu (sumber daya yang ada) jumlahnya terbatas sehingga ada kebutuhan yang pastinya tidak terpenuhi. Kondisi dimana terdapat kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh karena alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya disebut kelangkaan. Oleh karena itu manusia harus bijak dalam membuat skala prioritas untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu manusia harus lebih bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan memanfatkannya secara efektif dan efisien atau dengan menerapkan prinsip ekonomi.
Continue reading...